PD Jamaah Rifaiyah
Kabupaten Kendal menggelar Seminar Nasional tentang Perjuangan K.H. Ahmad
Rifai, Pahlawan Nasional asal Kendal. Kyai
Rifai lahir di Tempuran Kota Kendal tahun 1786 dan wafat di Manado Sulawesi
Utara tahun 1859. Seminar yang diadakan di Pendopo Kabupaten Kendal Kamis 9
November 2017 menghadirkan narasumber tunggal Guru Besar UIN Walisongo Semarang
Prof. Dr. Abdul Jamil, M.A.
Ketua Angkatan Muda Rifaiyah Kab Kendal, Parno,
selaku Ketua Panitia Seminar mengatakan, seminar digelar untuk memperingati
Hari Pahlawan 10 November 2017. Tujuannya agar masyarakat, khususnya masyarakat
Kabupaten Kendal mengetahui perjuangan Pahlawan Nasional KH Ahmad Rifai
yang yang lahir di Tempuran Kendal. “Sebagai warga Kendal harus
mengetahui perjuangan Kyai Rifai sebagai pahlawan nasional asal
Kendal,”harapnya.
Dikatakan oleh Prof Abdul Jamil, bahwa dalam konteks
kewilayahan, hadirnya Kiai Rifai adalah aset daerah Kendal yang mendapat
pengakuan sebagai Pahlawan Nasional tahun 2004, karena jasanya sebagai pemikir
dan penulis Islam yang dikenal karena pernyataan anti pemerintah kolonial
Belanda. Buku karyanya mencapai 69 buah, yang sebagian besar ditulis dengan
bahasa nazam, dengan tujuan agar mudah dihafal oleh santri-santrinya. Selain
itu ditulis dengan Bahasa Jawa untuk menyesuaikan dengan kondisi santrinya yang
tidak semuanya mengerti Bahasa Arab. “Karena tulisan Kiai Rifai dianggap
bisa mengancam pemerintah kolonial Belanda, maka Kiai Rifai diasingkan ke
Ambon, kemudian dipindahkan ke Minahasa hinggah wafat,”katanya.
Prof Abdul Jamil mengatakan, Kiai Rifai lahir di
Tempuran Kota Kendal tahun 1786 dan wafat di Manado Sulawesi Utara tahun 1859.
Ketika di Jawa, Kyai Rifai aktif melakukan dakwah ke beberapa daerah Kendal,
Batang dan Pekalongan. Beliau dikenal sebagai pemikir dan penulis buku. Buah
tuliasannya ada yang dianggap bagi pemerintah kolonial Belanda saat
itu, bisa mengancam kewibawaan pemerintah kolonial Belanda, sehingga
diasingkan ke Ambon, kemudian dipindah ke Manado Sulawesi Utara hingga akhir
hidupnya.
Bupati Kendal dr Mirna Annisa dalam sambutan
tertulisnya berharap, dengan adanya seminar ini, akan membuka semangat
kepahlawanan agar nilai-nilai perjuangannya tidak dilupakan, tapi sebagai
pemberi inspirasi dan semangat kepahlawanan serta menjadi idola bagi generasi
penerus. “Memperingati Hari Pahlawan ini untuk mengenang para pendahulu
dengan segenap pikirannya, sehingga bisa meraih kemerdekaan,”harapnya.
Pahlawan Nasional KH Ahmad Rifai asal Kendal
ternyata memiliki banyak keturunannya yang tinggal di Manado Sulawesi Utara.
Hal ini disampaikan oleh salah satu keturunan Kiai Rifai yaitu Iskandar Rifai
yang menjadi dosen di Menado yang hadir pada Seminar Nasional. Mengetahui
jamaah Rifaiyah di Kab Kendal, Iskandar menginginkan agar anak cucu
keturunannya bisa belajar di Kendal. Harapannya agar bisa mengetahi tentang
ajaran-ajaran dari Kiai Rifai lebih mendalam. “Jamaah Rifaiyah di Manado tidak
sebesar di Kendal, maka Kami berharap agar anak-anak keturunan Kiai Rifai bisa
menuntut ilmu di Kendal,”ucapnya.
Seminar dalam rangka memperingati Hari Pahlawan yang
diadakan oleh PD Jamaah Rifaiyah Kendal tidak hanya dihadiri jamaah dari
Kendal, tapi banyak dihadiri jamaah Rifaiyah dari berbagai daerah di Indonesia.
Ketua PD Rifaiyah Kab Kendal, Nurudin mengatakan, jamaah Rifaiyah di
Kab Kendal memiliki cabang di 22 desa dari 7 kecamatan. Sedangkan di tingkat
wilayah sudah memiliki cabang di 24 provinsi. “Jamaah Rifaiyah bergerak di
bidang keagamaan dan sosial. Memiliki pesantren dan sekolah mulai dari SD
sampai SMA,”ujarnya.
KENDAL - Kabupaten
Kendal selain menyimpan potensi kekayaan alam besar ternyata melahirkan
sejumlah tokoh kemerdekaan khususnya dari kalangan ulama. Salah satunya adalah
KH. Ahmah Rifa'i ulama pejuang yang gigih melawan Belanda saat Indonesia masih
dalam masa penjajahan. Pemkab Kendal menggelar seminar nasional, Kamis (9/11),
tentang KH Ahmad Rifa'i dan sejarah perjuangannya. di pendopo Pemkab yang
diikuti 1500 orang sebagian besar dari jamaah Rifaiyah.
Wakil Bupati Kendal Drs. Masrur Masykur dalam
sambutannya mewakili Pemkab Kendal mengharapkan supaya perjuangan KH Admad
Rifai menjadi teladan agar masyarakat Kabupaten Kendal juga memiliki semangat
perjuangan dan kegigihan yang sama untuk memajukan Kabupaten Kendal dalam
berbagai bidang sehingga turut memajukan bangsa Indonesia pula.
Dikatakan Wabub, di bumi Kendal ini, seorang yang
gigih dalam melawan penjajahan Belanda, yaitu bernama KH. Ahmad Rifa’i
dilahirkan di Desa Tempuran Kaliwungu Kabupaten Kendal. Namun perlawanannya itu
dilakukan melalui proses pembinaan kepada masyarakat, yaitu dengan menanamkan
keyakinan keagamaan melalui tablig keliling di daerah-daerah Kendal. Dalam
dakwahnya dia tidak hanya menyampaikan masalah-masalah agama, tapi juga sosial
kemasyarakatan.
Ternyata sikap dan semangat yang diajarkan Kyai
Rifa'i itu benar-benar meresap di hati masyarakat. Karena ajarannya mengancam
eksistensi Belanda, akhirnya Kyai Rifa'i diasingkan ke Ambon. Setelah itu,
beliau dipindahkan ke tahanan Kampung Jawa di Tondano Kabupaten Minahasa,
Manado, Sulawesi Utara sampai wafat dan dimakamkan di sana.
Atas jasa-jasa dan pengorbannya tersebut, pada Tahun
2004 Pemerintah menganugerahkan Gelar Pahlawan Nasional kepada KH. Ahmad Rifa'i
dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Saya mengajak kepada seluruh lapisan
masyarakat Kabupaten Kendal khususnya Bapk-Ibu semua, untuk terus
berjuang,bekerja, berkarya menjadi pahlawan bagi diri sendiri, pahlawan bagi
lingkungan, pahlawan bagi masyarakat maupun pahlawan bagi daerah dan negeri
ini," terang Masrur.
Selanjutnya, oarang nomor dua di Kabupaten Kendal
tersebut mengharapkan seluruh masyarakat Kendal untuk bergandengan tangan,
bersatu padu, untuk selalu guyub dan rukun, serta menciptakan Kendal yang aman,
damai dan kondusif. "Jangan mudah terpancing berbagai isu dan hasutan yang
tidak bertanggung jawab (saling memfitnah), mengadu domba, yang mengarah pada
perpecahan bersama. Berhati-hatilah dan selalu bijak dalam penggunaan media
sosial, serta jangan mudah terprovokasi yang terjadi di media sosial, "
pungkasnya.
Sementara itu, Prof. Dr. Abdul Jamil, MA dosen UIN
Walisongo Semarang, sebagai narasumber utama di seminar nasional dalam rangka
hari pahlawan tersebut menjelaskan, Dalam konteks kewilayahan hadirnya Kiai
Rifa'i adalah aset Kabupaten Kendal yang mendapat pengakuan sebagai Pahlawan
Nasional tahun 2004 karena jasanya sebagai pemikir dan penulis Islam yang
dikenal pernyataan anti Belandanya. ( heDJ / Kominfo )
Sumber :
https://kendalkab.go.id/berita/id/20171109001/gelar_seminar_nasional_kh_ahmad_rifai_pahlawan_nasional_dari_kendal
http://swarakendal.com/2017/11/09/pd-jamaah-rifaiyah-gelar-seminar-nasional-tentang-perjuangan-pahlawan-nasiolan-asal-kendal-kh-ahmad-rifai/
0 komentar:
Posting Komentar