Jumat, 02 Februari 2018

PD Jamaah Rifaiyah Gelar Seminar Nasional tentang Perjuangan Pahlawan Nasiolan Asal Kendal KH Ahmad Rifai




PD Jamaah Rifaiyah Kabupaten Kendal menggelar Seminar Nasional tentang Perjuangan K.H. Ahmad Rifai, Pahlawan Nasional asal Kendal. Kyai Rifai lahir di Tempuran Kota Kendal tahun 1786 dan wafat di Manado Sulawesi Utara tahun 1859. Seminar yang diadakan di Pendopo Kabupaten Kendal Kamis 9 November 2017 menghadirkan narasumber tunggal Guru Besar UIN Walisongo Semarang Prof. Dr. Abdul Jamil, M.A.

Ketua Angkatan Muda Rifaiyah Kab Kendal, Parno, selaku Ketua Panitia Seminar mengatakan, seminar digelar untuk memperingati Hari Pahlawan 10 November 2017. Tujuannya agar masyarakat, khususnya masyarakat Kabupaten Kendal mengetahui perjuangan Pahlawan Nasional KH Ahmad Rifai yang yang lahir di Tempuran Kendal. “Sebagai warga Kendal harus mengetahui perjuangan Kyai Rifai sebagai pahlawan nasional asal Kendal,”harapnya.

Dikatakan oleh Prof Abdul Jamil, bahwa dalam konteks kewilayahan, hadirnya Kiai Rifai adalah aset daerah Kendal yang mendapat pengakuan sebagai Pahlawan Nasional tahun 2004, karena jasanya sebagai pemikir dan penulis Islam yang dikenal karena pernyataan anti pemerintah kolonial Belanda. Buku karyanya mencapai 69 buah, yang sebagian besar ditulis dengan bahasa nazam, dengan tujuan agar mudah dihafal oleh santri-santrinya. Selain itu ditulis dengan Bahasa Jawa untuk menyesuaikan dengan kondisi santrinya yang tidak semuanya mengerti Bahasa Arab. “Karena tulisan Kiai Rifai dianggap bisa mengancam pemerintah kolonial Belanda, maka Kiai Rifai diasingkan ke Ambon, kemudian dipindahkan ke Minahasa hinggah wafat,”katanya.

Prof Abdul Jamil mengatakan, Kiai Rifai lahir di Tempuran Kota Kendal tahun 1786 dan wafat di Manado Sulawesi Utara tahun 1859. Ketika di Jawa, Kyai Rifai aktif melakukan dakwah ke beberapa daerah Kendal, Batang dan Pekalongan. Beliau dikenal sebagai pemikir dan penulis buku. Buah tuliasannya ada yang dianggap bagi pemerintah kolonial Belanda saat itu, bisa mengancam kewibawaan pemerintah kolonial Belanda, sehingga diasingkan ke Ambon, kemudian dipindah ke Manado Sulawesi Utara hingga akhir hidupnya.


Bupati Kendal dr Mirna Annisa dalam sambutan tertulisnya berharap, dengan adanya seminar ini, akan membuka semangat kepahlawanan agar nilai-nilai perjuangannya tidak dilupakan, tapi sebagai pemberi inspirasi dan semangat kepahlawanan serta menjadi idola bagi generasi penerus. “Memperingati Hari Pahlawan ini untuk mengenang para pendahulu dengan segenap pikirannya, sehingga bisa meraih kemerdekaan,”harapnya.

Pahlawan Nasional KH Ahmad Rifai asal Kendal ternyata memiliki banyak keturunannya yang tinggal di Manado Sulawesi Utara. Hal ini disampaikan oleh salah satu keturunan Kiai Rifai yaitu Iskandar Rifai yang menjadi dosen di Menado yang hadir pada Seminar Nasional. Mengetahui jamaah Rifaiyah di Kab Kendal, Iskandar menginginkan agar anak cucu keturunannya bisa belajar di Kendal. Harapannya agar bisa mengetahi tentang ajaran-ajaran dari Kiai Rifai lebih mendalam. “Jamaah Rifaiyah di Manado tidak sebesar di Kendal, maka Kami berharap agar anak-anak keturunan Kiai Rifai bisa menuntut ilmu di Kendal,”ucapnya.

Seminar dalam rangka memperingati Hari Pahlawan yang diadakan oleh PD Jamaah Rifaiyah Kendal tidak hanya dihadiri jamaah dari Kendal, tapi banyak dihadiri jamaah Rifaiyah dari berbagai daerah di Indonesia. Ketua PD Rifaiyah Kab Kendal, Nurudin mengatakan, jamaah Rifaiyah di Kab Kendal memiliki cabang di 22 desa dari 7 kecamatan. Sedangkan di tingkat wilayah sudah memiliki cabang di 24 provinsi. “Jamaah Rifaiyah bergerak di bidang keagamaan dan sosial. Memiliki pesantren dan sekolah mulai dari SD sampai SMA,”ujarnya.


KENDAL - Kabupaten Kendal selain menyimpan potensi kekayaan alam besar ternyata melahirkan sejumlah tokoh kemerdekaan khususnya dari kalangan ulama. Salah satunya adalah KH. Ahmah Rifa'i ulama pejuang yang gigih melawan Belanda saat Indonesia masih dalam masa penjajahan. Pemkab Kendal menggelar seminar nasional, Kamis (9/11), tentang KH Ahmad Rifa'i dan sejarah perjuangannya. di pendopo Pemkab yang diikuti 1500 orang sebagian besar dari jamaah Rifaiyah.

Wakil Bupati Kendal Drs. Masrur Masykur dalam sambutannya mewakili Pemkab Kendal mengharapkan supaya perjuangan KH Admad Rifai menjadi teladan agar masyarakat Kabupaten Kendal juga memiliki semangat perjuangan dan kegigihan yang sama untuk memajukan Kabupaten Kendal dalam berbagai bidang sehingga turut memajukan bangsa Indonesia pula.

Dikatakan Wabub, di bumi Kendal ini, seorang yang gigih dalam melawan penjajahan Belanda, yaitu bernama KH. Ahmad Rifa’i dilahirkan di Desa Tempuran Kaliwungu Kabupaten Kendal. Namun perlawanannya itu dilakukan melalui proses pembinaan kepada masyarakat, yaitu dengan menanamkan keyakinan keagamaan melalui tablig keliling di daerah-daerah Kendal. Dalam dakwahnya dia tidak hanya menyampaikan masalah-masalah agama, tapi juga sosial kemasyarakatan.
Ternyata sikap dan semangat yang diajarkan Kyai Rifa'i itu benar-benar meresap di hati masyarakat. Karena ajarannya mengancam eksistensi Belanda, akhirnya Kyai Rifa'i diasingkan ke Ambon. Setelah itu, beliau dipindahkan ke tahanan Kampung Jawa di Tondano Kabupaten Minahasa, Manado, Sulawesi Utara sampai wafat dan dimakamkan di sana.

Atas jasa-jasa dan pengorbannya tersebut, pada Tahun 2004 Pemerintah menganugerahkan Gelar Pahlawan Nasional kepada KH. Ahmad Rifa'i dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Saya mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Kendal khususnya Bapk-Ibu semua, untuk terus berjuang,bekerja, berkarya menjadi pahlawan bagi diri sendiri, pahlawan bagi lingkungan, pahlawan bagi masyarakat maupun pahlawan bagi daerah dan negeri ini," terang Masrur.
Selanjutnya, oarang nomor dua di Kabupaten Kendal tersebut mengharapkan seluruh masyarakat Kendal untuk bergandengan tangan, bersatu padu, untuk selalu guyub dan rukun, serta menciptakan Kendal yang aman, damai dan kondusif. "Jangan mudah terpancing berbagai isu dan hasutan yang tidak bertanggung jawab (saling memfitnah), mengadu domba, yang mengarah pada perpecahan bersama. Berhati-hatilah dan selalu bijak dalam penggunaan media sosial, serta jangan mudah terprovokasi yang terjadi di media sosial, " pungkasnya.

Sementara itu, Prof. Dr. Abdul Jamil, MA dosen UIN Walisongo Semarang, sebagai narasumber utama di seminar nasional dalam rangka hari pahlawan tersebut menjelaskan, Dalam konteks kewilayahan hadirnya Kiai Rifa'i adalah aset Kabupaten Kendal yang mendapat pengakuan sebagai Pahlawan Nasional tahun 2004 karena jasanya sebagai pemikir dan penulis Islam yang dikenal pernyataan anti Belandanya. ( heDJ / Kominfo )


Sumber : 
https://kendalkab.go.id/berita/id/20171109001/gelar_seminar_nasional_kh_ahmad_rifai_pahlawan_nasional_dari_kendal
http://swarakendal.com/2017/11/09/pd-jamaah-rifaiyah-gelar-seminar-nasional-tentang-perjuangan-pahlawan-nasiolan-asal-kendal-kh-ahmad-rifai/



Posted on by PD RIFA'IYAH KENDAL | No comments

0 komentar:

Posting Komentar